Sidebar Menu

Contoh Penerapan RAL Faktorial

Artikel contoh analisis RAL Faktorial ini merupakan kelanjutan dari artikel RAL Faktorial. Misalkan saja ada percobaan sebagai berikut:
Terdapat 3 jenis material untuk pembuatan baterai (A, B, C) yang dicobakan pada 3 temperatur (15 oF, 70 oF, 125 oF). Dari percobaan tersebut ingin diketahui apakah jenis material dan suhu mempengaruhi daya tahan baterai? Apakah jenis material tertentu cocok untuk suhu tertentu? Berikut adalah langkah-langkah perhitungan analisis ragam yang dilanjutkan dengan Uji Lanjut Duncan.

Bahasan selengkapnya mengenai Contoh Penerapan RAL Faktorial bisa dibaca pada dokument di bawah ini dan Tutorial pengolahan datanya dengan menggunakan Software SPSS bisa Anda pelajari pada tautan Tutorial SPSS: RAL Faktorial.


Contoh Penerapan

Percobaan : Ada 3 jenis material untuk pembuatan baterai  (A, B, C) dicobakan pada 3 temperatur (15oF, 70oF, 125oF). Dari percobaan tersebut ingin diketahui apakah jenis material dan suhu mempengaruhi daya tahan baterai ? Apakah jenis material tertentu  cocok untuk suhu tertentu?  Dari percobaan tersebut diperoleh data daya tahan baterai  sebagai berikut :

Tabel 23.  Data Daya Tahan Baterai Dari 3 Jenis Material Pada Tiga Macam Temperatur

Material

Suhu

15

70

125

A

130

34

20

 

74

80

82

 

155

40

70

 

180

75

58

B

150

136

25

 

159

106

70

 

188

122

58

 

126

115

45

C

138

174

96

 

168

150

82

 

110

120

104

 

160

139

60

Penyelesaian:

Tabel Perlakuan:

Material (A)

Suhu (B)

Jumlah

15

70

125

Yi..

A

539

229

230

998

B

623

479

198

1300

C

576

583

342

1501

Jumlah (Y.j.)

1738

1291

770

Y... = 3799

Langkah 1: Hitung Faktor Koreksi

$$\begin{matrix}FK=\frac{Y...^2}{rab}=\frac{3799^2}{4\times3\times3}=400900.028\\\\\end{matrix}$$

Langkah 2: Hitung Jumlah Kuadrat Total

$$\begin{matrix}JKT=\sum_{i,j,k}{Y_{ijk}}^2-FK\\=(130^2+74^2+....+104^2+60^2)-400900.028\ \\=478547.000\\\end{matrix}$$

Langkah 3: Hitung Jumlah Kuadrat Perlakuan

$$\begin{matrix}JKA=\sum_{i}\frac{{Y_{i..}}^2}{rb}-FK\\=\frac{(998^2+1300^2+1501^2)}{4\times3}-400900.028\ \ \\=10683.722\\\end{matrix}$$

$$\begin{matrix}JKB=\sum_{j}\frac{{Y_{.j.}}^2}{ra}-FK\\=\frac{(1738^2+1291^2+770^2)}{4\times3}-400900.028\ \ \\=39118.722\\\end{matrix}$$

$$\begin{matrix}JK(AB)=\sum_{i,j}\frac{{Y_{ij.}}^2}{r}-FK-JKA-JKB\\=\frac{(539^2+229^2+...+583^2+342^2)}{4}-400900.028-10683.722-39118.722\\=9613.778\\\end{matrix}$$

Langkah 4: Hitung Jumlah Kuadrat Galat

$$\begin{matrix}JKG=JKT-JKA-JKB-JK(AB)\\=18230.750\\\end{matrix}$$

Langkah 5: Buat Tabel Analisis Ragam beserta Nilai F-tabelnya

Tabel 24.  Analisis Ragam Daya Tahan Baterai

Sumber Ragam

DB

JK

KT

F-hit

F prob

F .05

F .01

Material (A)

2

10683.7222

5341.86111

7.91 **

0.00197608

3.354

5.488

Suhu (B)

2

39118.7222

19559.3611

28.97 **

1.9086E-07

3.354

5.488

AxB

4

9613.77778

2403.44444

3.56 *

0.01861117

2.728

4.106

Galat

27

18230.75

675.212963

-

 

 

 

Total

35

77646.9722

 

 

 

 

 

F(0.05,2,27) = 3.354

F(0.01,2,27) = 5.488

F(0.05,4,27) = 2.728

F(0.01,4,27) = 4.106

Langkah 6: Buat Kesimpulan

Material (A)

Karena Fhitung (7.91) > 3.354 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 95% (biasanya diberi satu buah tanda asterik (*), yang menunjukkan berbeda nyata)

Karena Fhitung (7.91) > 5.488 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 99% (biasanya diberi dua buah tanda asterik (**), yang menunjukkan berbeda sangat nyata)

Suhu (B)

Karena Fhitung (28.97) > 3.354 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 95% (biasanya diberi satu buah tanda asterik (*), yang menunjukkan berbeda nyata)

Karena Fhitung (28.97) > 5.488 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 99% (biasanya diberi dua buah tanda asterik (**), yang menunjukkan berbeda sangat nyata)

Interaksi Material x Suhu (AxB)

Karena Fhitung (3.56) > 2.728 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 95% (biasanya diberi satu buah tanda asterik (*), yang menunjukkan berbeda nyata)

Karena Fhitung (3.56) ≤ 4.106 maka kita gagal untuk menolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 99%

Terlebih dahulu, kita periksa apakah Pengaruh Interaksi nyata atau tidak? Apabila nyata, selanjutnya periksalah pengaruh sederhana dari interaksi tersebut, dan abaikan pengaruh utamanya (mandirinya), meskipun pengaruh utama tersebut signifikan! Mengapa? Coba lihat kembali bahasan mengenai pengaruh interaksi dan pengaruh utama!  Pengujian pengaruh utama (apabila signifikan) hanya dilakukan apabila pengaruh interaksi tidak nyata.

Nilai F0.05(db1=4, db2=27) = 2.728. Nilai (Interaksi =  3.56) > F0.05(db1=4, db2=27), oleh karena itu pada taraf nyata α = 5 % kita dapat menyimpulkan bahwa pengaruh interaksi antara material dan suhu nyata. Pengaruh material dan suhu tidak bebas terhadap rata-rata daya tahan baterai.  Artinya pengaruh material tertentu spesifik pada berbagai level suhu. Karena pengaruh interaksi nyata, kita tidak perlu menguji pengaruh utama.

Langkah 7: Hitung Koefisien Keragaman (KK)

$$\begin{matrix}KK=\frac{\sqrt{KTG}}{\bar{Y}..}\times100\%=\frac{\sqrt{675.213}}{105.528}\times100\%\\=24.62\%;\\\end{matrix}$$

Post-Hoc

Berdasarkan analisis ragam, pengaruh interaksi antara Material dan Suhu nyata, sehingga kita perlu melakukan pengujian pengaruh-pengaruh sederhananya yang merupakan konsekuensi logis dari model percobaan faktorial dalam penelitian.  Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih komprehensif dan bukan hanya sekedar menyatakan bahwa pengaruh interaksi nyata dan sibuk dengan pengujian pengaruh utama dari faktor-faktor yang dicobakan.

Pada pengujian lanjut ini, perbedaan di antara pasangan rata-rata perlakuan dilakukan dengan menggunakan uji Duncan.

  1. Langkah 1: Hitung nilai wilayah nyata terpendek (Rp):
    • Tentukan nilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh dari Tabel Analisis Ragam.
      • KTG = 675.213
      • ν = db = 27
    • Tentukan nilai kritisnya dari tabel wilayah nyata student yang didasarkan pada derajat bebas galat dan banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan. 
      • Ada tiga parameter yang dibutuhkan untuk menentukan nilai rα(p,db), yaitu taraf nyata (α), p = banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan, dan derajat bebas galat (db).  Pada contoh ini, p = 2, 3, nilai db = 27 (lihat db galat pada tabel Analisis Ragamnya) dan α = 0.05. Selanjutnya, tentukan nilai r0.05(p, 27).
      • Untuk mencari nilai r0.05(p, 27) kita dapat melihatnya pada tabel Significant Ranges for Duncan’s Multiple Range Test pada taraf nyata α = 0.05 dengan p = 2, 3 dan derajat bebas (v)= 27.  Perhatikan gambar berikut untuk menentukan r-tabel.
      • Dari tabel tersebut kita dapatkan nilai ra,p,n yaitu 2.905 dan 3.050
    • Hitung wilayah nyata terpendek (Rp):
    • Kriteria pengujian:
      • Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-rata yang akan kita lihat perbedaannya dengan nilai wilayah nyata terpendek (Rp) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
        $ Jika\ \ \left|\mu_i-\mu_j\right|\ \ \left\langle\ \ \begin{matrix}>R_p \text{ maka hasil uji menjadi nyata}\\\le R_p \text{ maka hasil uji tidak nyata}\\\end{matrix}\right.$
  2. Langkah 2: Urutkan tabel rata-rata perlakuan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Pada contoh ini, rata-rata perlakuan diurutkan dari kecil ke besar

 

Perbedaan dua rata-rata Material pada taraf suhu yang sama:

Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata Material pada suhu 15 oC:

   

A

C

B

Notasi

Material

Rata-rata

134.75

144.00

155.75

 

A

134.75

0.00

   

a

C

144.00

9.25 (2) tn

0.00

 

a

B

155.75

21.00 (3) tn

11.75(2) tn

0.00

a

Keterangan:

angka superscript [(2); (3)] menunjukkan peringkat (p) untuk dibandingkan dengan selisih perbedaan dua rata-rata yang sesuai dengan peringkatnya (Ingat! rata-rata perlakuan sudah diurutkan sebelumnya). Misalnya, selisih antara A vs C bandingkan dengan Rp(2) = 37.743, karena A dan C letaknya tidak dipisahkan oleh perlakuan lain (bertetangga), sedangkan selisih antara A vs B bandingkan dengan Rp(3) = 39.627.

tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf nyata 5%

garis yang sama menunjukkan tidak terdapat perbedaan di antara pasangan rata-rata perlakuan.  Apabila dinotasikan, garis berwarna hitam di beri notasi huruf, sedangkan garis berwarna merah diabaikan, karena sudah terwakili oleh garis hitam.

Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata Material pada suhu 70 oC:

   

A

B

C

Notasi

Material

Rata-rata

57.25

119.75

145.75

 

A

57.25

0.00

   

a

B

119.75

62.50 (2) *

0.00

 

b

C

145.75

88.50 (3) *

26.00 (2) tn

0.00

b

Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata Material pada suhu 115 oC:

   

B

A

C

Notasi

Material

Rata-rata

49.50

57.50

85.50

 

B

49.50

0.00

   

a

A

57.50

8.00 (2) tn

0.00

 

a

C

85.50

36.00 (3) tn

28.00 (2) tn

0.00

a

 

Perbedaan dua rata-rata Suhu pada taraf Material yang sama:

Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata Suhu pada Material A:

   

70

125

15

Notasi

Suhu

Rata-rata

57.25

57.50

134.75

 

70

57.25

0.00

   

a

125

57.50

0.25  (2) tn

0.00

 

a

15

134.75

77.50  (3) *

77.25  (2) *

0.00

b

Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata Suhu pada Material B:

   

125

70

15

Notasi

Suhu

Rata-rata

49.50

119.75

155.75

 

125

49.50

0.00

   

a

70

119.75

70.25 (2) *

0.00

 

b

15

155.75

106.25 (3) *

36.00 (2) tn

0.00

b

Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata Suhu pada Material C:

   

125

15

70

Notasi

Suhu

Rata-rata

85.50

144.00

145.75

 

125

85.50

0.00

   

a

15

144.00

58.50 (2) *

0.00

 

b

70

145.75

60.25 (3) *

1.75 (2) tn

0.00

b

 

Penyajian pengujian pengaruh sederhana pada percobaan tersebut dapat diringkas dalam bentuk tabel dua arah seperti tampak pada tabel berikut:

Suhu (S)

Material (M)

A

B

C

15

134.750 b
A

155.750 b
A

144.000 b
A

70

57.250 a
A

119.750 b
B

145.750 b
B

125

57.500 a
A

49.500 a
A

85.500 a
A

Keterangan:           

Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf nyata 5%.  Huruf kecil dibaca arah vertikal (kolom) dan huruf kapital dibaca arah horizontal (baris)

Alternatif: Pengaruh Interaksi (kombinasi dari taraf faktor)

Apabila interaksi signifikan, seharusnya diperiksa pengaruh sederhana. Namun apabila ingin membandingkan kombinasinya (AxB), maka banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan (p) berbeda dengan perhitungan sebelumnya. Banyaknya p = t-1 = 9-1 = 8 buah.

Tabel kombinasi taraf dari kedua faktor

No.

Material

Suhu

Rata-rata

1

A

15

134.75

2

A

70

57.25

3

A

125

57.50

4

B

15

155.75

5

B

70

119.75

6

B

125

49.50

7

C

15

144.00

8

C

70

145.75

9

C

125

85.50

       

Pembanding (Duncan)

 

2

3

4

5

6

7

8

9

Sy

12.99

12.99

12.99

12.99

12.99

12.99

12.99

12.99

rp

2.91

3.05

3.14

3.21

3.27

3.30

3.34

3.36

Rp

37.74

39.63

40.73

41.64

42.42

42.87

43.33

43.59

 

Tabel Matriks selisih perbedaan pasangan rata-rata AxB (setelah diurutkan dalam urutan menaik)

       

6

2

3

9

5

1

7

8

4

 

No.

M

S

Rataan

49.50

57.25

57.50

85.50

119.75

134.75

144.00

145.75

155.75

 

6

B

125

49.50

0.00

               

a

2

A

70

57.25

7.75

0.00

             

a

3

A

125

57.50

8.00

0.25

0.00

           

a

9

C

125

85.50

36.00

28.25

28.00

0.00

         

ab

5

B

70

119.75

70.25 *

62.50 *

62.25 *

34.25

0.00

       

bc

1

A

15

134.75

85.25 *

77.50 *

77.25 *

49.25 *

15.00

0.00

     

c

7

C

15

144.00

94.50 *

86.75 *

86.50 *

58.50 *

24.25

9.25

0.00

   

c

8

C

70

145.75

96.25 *

88.50 *

88.25 *

60.25 *

26.00

11.00

1.75

0.00

 

c

4

B

15

155.75

106.25 *

98.50 *

98.25 *

70.25 *

36.00

21.00

11.75

10.00

0.00

c

Keterangan: Bandingkan selisih pasangan dua rata-rata dengan nilai pembanding yang sesuai berdasarkan peringkat jarak di antara kedua rata-rata (pada contoh di atas, untuk memudahkan pemahaman pembandingan selisih rata-rata dengan peringkat yang sesuai ditandai dengan kode warna yang sama antara selisih dan pembanding)

Penyajian pengujian pengaruh interaksi AxB pada percobaan tersebut dapat diringkas dalam bentuk tabel dua arah seperti tampak pada tabel berikut:

Suhu (S)

Material (M)

A

B

C

15

134.750 c

155.750 c

144.000 c

70

57.250 a

119.750 bc

145.750 c

125

57.500 a

49.500 a

85.500 ab

Keterangan:           

Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf nyata 5%.

Material mana yang terbaik? Material C? Pada tabel di atas, sulit untuk diinterpretasi, karena ada saling ketergantungan antara faktor.

Suhu berapa yang terbaik? 15 ˚C?

Coba bandingkan hasil pengujian pengaruh interaksi dengan pengujian pengaruh sederhananya!

Pada pengujian pengaruh sederhana, saling ketergantungan bisa diinterpretasi.

 

Tabel Pengaruh Sederhana Suhu dan Material terhadap Daya Tahan Baterai

Suhu (S)

Material (M)

A

B

C

15

134.750 b
A

155.750 b
A

144.000 b
A

70

57.250 a
A

119.750 b
B

145.750 b
B

125

57.500 a
A

49.500 a
A

85.500 a
A

Keterangan:           

Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf nyata 5%.  Huruf kecil dibaca arah vertikal (kolom) dan huruf kapital dibaca arah horizontal (baris)

Material mana yang terbaik? Material C? tidak! Semua material tidak berbeda apabila suhunya rendah (15) atau tinggi (125). Material B dan C baik apabila suhunya 70 ˚C.

Suhu berapa yang terbaik? 15 ˚C? Ya, apabila menggunakan material A, namun apabila material B atau C yang digunakan, suhu yang cocok yaitu 15 ˚C dan 75 ˚C.

 

Perhitungan dengan menggunakan SmartstatXL Excel Add-In

Graphical user interface, application Description automatically generated

Tabel Anova

Table Description automatically generated

Tabel Uji Lanjut

Graphical user interface, application Description automatically generated

Graphical user interface Description automatically generated with low confidence