Sidebar Menu

Pada uji-t satu sampel kita hanya membandingkan suatu populasi dengan suatu nilai tertentu, namun pada kenyataannya kasus yang menggunakan jenis uji ini sangat jarang terjadi. Para peneliti, khususnya di bidang pertanian, lebih banyak meneliti kasus-kasus yang memerlukan perbandingan antara dua keadaan atau dua rata-rata populasi. Sebelum kita melakukan analisis, harus diperhatikan terlebih dahulu apakah kedua populasi tersebut berasal dari distribusi normal dan apakah kedua ragam populasi tersebut sama? Hal ini akan memandu kita dalam memilih metode dan rumus yang tepat dalam melakukan analisis uji-t untuk membandingkan kedua nilai rata-rata populasi.

Uji t 2 sampel dengan Ragam homogen (σ1 = σ2)

Bahasan selengkapnya mengenai uji t-student bisa dibaca pada dokument berikut.

Hipotesis

 

Jenis Uji:

 

Dua Arah

Pihak Kanan

Pihak Kiri

 

H0 : μ1 = μ2

H0 : μ1 = μ2

H0 : μ1 = μ2

 

HA : μ1 ≠ μ2

HA : μ1 > μ2

HA : μ1 < μ2

Keputusan:

     

Tolak H0 jika:

|t| > tα/2,db

t > tα,db

|t| > |-tα,db |

Keterangan: |t| = nilai mutlak t

Apabila ragam kedua populasi sama (σ1 = σ2 = σ) dan nilai σ tidak diketahui nilainya, nilai tersebut didekati dengan nilai perkiraannya, yaitu simpangan rata-rata contoh, s. Karena kedua populasi tersebut mempunyai nilai s, maka s yang digunakan ada s gabungan (sp) dari kedua populasi tersebut:

Simpangan baku populasi (Sebenarnya):

 $$\sigma_{{\bar{y}}_1-{\bar{y}}_2}=\sigma_p\sqrt{\frac{1}{n_1}+\frac{1}{n_2}}$$

Simpangan baku populasi contoh (Perkiraan):

 $$s_{{\bar{y}}_1-{\bar{y}}_2}=s_p\sqrt{\frac{1}{n_1}+\frac{1}{n_2}}$$

Dimana simpangan baku gabungan:

 $$s_p=\sqrt{\frac{(n_1-1)s_1^2+(n_2-1)s_2^2}{n_1+n_2-2}}$$

Uji Statistik

 $$ t=\frac{{\bar{y}}_1-{\bar{y}}_2}{s_{{\bar{y}}_1-{\bar{y}}_2}}$$

 $$ t=\frac{{\bar{y}}_1-{\bar{y}}_2}{s_p\sqrt{\frac{1}{n_1}+\frac{1}{n_2}}}$$

dengan $ db=n_1+n_2-2$

Contoh 1: Uji satu arah

Mata kuliah Pemrograman Komputer diberikan pada dua kelas mahasiswa yang berbeda. Kelas A yang terdiri dari 12 mahasiswa diajar dengan metode biasa. Sedangkan kelas B yang terdiri dari 10 mahasiswa diajar dengan metode pengajaran yang baru. Pada akhir semester kelas A dan B diberi materi ujian yang sama. Di kelas A nilai rata-rata mahasiswa adalah 85 dengan simpangan baku 4, dan kelas B nilai rata-ratanya adalah 81 dengan simpangan baku 5. Yakinkah anda bahwa metode pengajaran biasa tetap lebih baik daripada metode pengajaran yang baru dengan taraf signifikan 0,01? Diasumsikan dua populasi mendekati distribusi normal dengan variansi yang sama.

Jawab

Sampel A: n1 = 12; ${\bar{y}}_1$ = 85; s1 = 4; dan Sampel B: n2 = 10; ${\bar{y}}_2$ = 81; s2 = 5.

  1. Langkah ke-1: Klaim: Metode pengajaran lama tetap lebih baik, secara simbolik dapat dinyatakan dengan μ1 > μ2 vs μ1 = μ2
  2. Langkah ke-2: Dari kedua persamaan di atas, μ1 = μ2 mengandung unsur persamaan (equality), sehingga menjadi hipotesis Hipotesis nol dan tandingan (H1) μ1 > μ2.
  3. H0: μ1 = μ2
  4. H1: μ1 > μ2
  5. Taraf nyata : α = 0.01
  6. Tentukan uji statistiknya: sampel diambil secara acak; n < 30 (namun diasumsikan berdistribusi normal) dan σ1 = σ2 = σ. Dari kondisi tersebut, uji statistik yang relevan adalah uji-t independent dengan ragam homogen.
  7. Hitung nilai thitung dan tentukan tkritis:
  8. Simpangan baku gabungan:

 $$s_p=\sqrt{\frac{\left(n_1-1\right){s_1}^2+\left(n_2-1\right){s_2}^2}{n_1+n_2-2}}=\sqrt{\frac{\left(11\right)4^2+\left(9\right)5^2}{20}}=\sqrt{20,05}=4.478$$

 $$ t=\frac{{\bar{y}}_1-{\bar{y}}_2}{s_p\sqrt{\frac{1}{n_1}+\frac{1}{n_2}}}=\frac{85-80}{4.478\sqrt{\frac{1}{12}+\frac{1}{10}}}=2.09$$

  1. db = n1 + n2 -2 = 12+10-2 = 20; α = 0.01
  2. tkritis = t(0.01,20) = 2.528
  3. Karena thitung < tkritis maka H0 diterima
  4. Dari hasil uji-t diperoleh kesimpulan bahwa pada taraf nyata 1%, metoda pengajaran biasa tidak berbeda dengan metoda pengajaran baru. Apabila biaya metoda pengajaran baru lebih murah, kita bisa memilih metode tersebut, karena kualitasnya tidak berbeda dibandingkan dengan metode pengajaran biasa.

Contoh 2: Uji 2 arah [Pertambahan bobot anak sapi Holstein (Torrie, 1980)]

Sebanyak 28 ekor sapi Holstein, dikelompokkan menjadi dua, kelompok pertama sebanyak 14 ekor sapi diberi vitamin A, sedangkan kelompok kedua tidak diberi vitamin A sebagai kontrol. Untuk mengetahui perbedaan berat kedua kelompok sapi tersebut digunakan uji statistik t dengan 2 sample bebas (independent). Data pertambahan berat sapi yang diperlakukan dengan vitamin A disajikan pada Tabel 1:

Tabel 1.1. Pertambahan berat sapi Holstein akibat pemberian vitamin A

Nomor

Berat sapi(lb)

Kontrol

Vitamin A

1

175

142

2

132

311

3

218

337

4

151

262

5

200

302

6

219

195

7

234

253

8

149

199

9

187

236

10

123

216

11

248

211

12

206

176

13

179

249

14

206

214

Perhitungan Manual (Metode Klasik/Tradisional)

Sampel A: n1 = 14; ${\bar{y}}_1$ = 187.6429; s1 = 38.09827; dan

Sampel B: n2 = 14; ${\bar{y}}_2$ = 235.928685; s2 = 54.28623.

  1. Langkah ke-1: Klaim: Ada perbedaan diantara kedua perlakukan, secara simbolik dapat dinyatakan dengan μ1 ≠ μ2 vs μ1 = μ2
  2. Langkah ke-2: Dari kedua persamaan di atas, μ1 = μ2 mengandung unsur persamaan (equality), sehingga menjadi hipotesis Hipotesis nol dan tandingan (H1) μ1 ≠ μ2.
  3. H0: μ1 = μ2
  4. H1: μ1 ≠ μ2
  5. Taraf nyata : α = 0.05
  6. Tentukan uji statistiknya: sampel diambil secara acak; n < 30; berdistribusi normal (Uji Kolmogorov-Smirnov/Shapiro-Wilk) dan σ1 = σ2 = σ (Uji Levene). Dari kondisi tersebut, uji statistik yang relevan adalah uji-t independent dengan ragam homogen.
  7. Hitung nilai thitung dan tentukan tkritis:
  8. Simpangan baku gabungan:

 $$\ $$\begin{matrix}s_p=\sqrt{\frac{\left(n_1-1\right){s_1}^2+\left(n_2-1\right){s_2}^2}{n_1+n_2-2}}=\sqrt{\frac{\left(13\right)38.10^2+\left(13\right)54.29^2}{26}}\\=\sqrt{2199.2365}=46.896\\\end{matrix}\bigm$$\ \begin{matrix}t=\frac{{\bar{y}}_1-{\bar{y}}_2}{s_p\sqrt{\frac{1}{n_1}+\frac{1}{n_2}}}=\frac{187.6429-235.9286}{46.896\sqrt{\frac{1}{14}+\frac{1}{14}}}\\=\frac{-48.2857}{17.725}=-2.724153\\\end{matrix}$$

  1. db = n1 + n2 -2 = 14+14-2 = 26; α = 0.05
  2. tkritis = t(α/2;db) = t(0.025,26) = 2.056
  3. Karena |thitung| > tkritis = |-2.73| > 2.056, maka H0 ditolak!
  4. Dari hasil uji-t diperoleh kesimpulan bahwa pada taraf nyata 5%, berat antara kelompok sapi yang tidak diberi vitamin A (kontrol) dengan yang diberi Vitamin A berbeda.

Metode Modern:

Metode di atas adalah uji statistik dengan metode tradisional. Uji dengan metode modern menggunakan nilai p-value dalam menentukan signifikan atau tidaknya suatu uji statistik.

Apabila: P-Value < Taraf Nyata maka uji nyata atau H0 ditolak

Apabila: P-Value > Taraf Nyata maka uji tidak nyata atau H0 diterima

Apabila nilai P-Value < 0.01, maka uji tersebut sangat nyata!

Perhitungan dengan menggunakan SmartstatXL Add-In:

Graphical user interface, application Description automatically generated

Statistik Deskriptif dan Uj Kehomogenan Ragam

Table Description automatically generated

Uji Normalitas

Table Description automatically generated

Uji t-student

Graphical user interface, text, email Description automatically generated

Perhitungan dengan menggunakan software SPSS v.16:

Group Statistics

 

Kelompok

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Perlakuan

Kontrol

14

187.6429

38.09827

10.18219

Vitamin A

14

235.9286

54.28623

14.50860

Tests of Normality

 

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

 

Statistic

db

Sig.

Statistic

db

Sig.

Perlakuan

Kontrol

.127

14

.200*

.964

14

.793

Vitamin A

.143

14

.200*

.973

14

.915

a. Lilliefors Significance Correction

       

*. This is a lower bound of the true significance.

     

Independent Samples Test

   

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

   

F

Sig.

t

db

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

   

Lower

Upper

Perlakuan

Equal variances assumed

1.339

.258

-2.724

26

.011

-48.28571

17.72503

-84.72003

-11.85140

Equal variances not assumed

   

-2.724

23.306

.012

-48.28571

17.72503

-84.92613

-11.64530

Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova atau Shapiro-Wilk digunakan untuk menguji asumsi apakah sampel yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Asumsi ini diperlukan sebelum melakukan uji-t. Uji-t hanya dapat dilakukan apabila sampel berdistribusi normal.

H0 = sampel berdistribusi normal;

H1 = sampel tidak berdistribusi normal.

Kesimpulan:

  • H0 ditolak: signifikan (biasanya p < 0.20) = sampel tidak berdistribusi normal
  • H0 diterima: tidak signifikan (biasanya p > 0.20) = sampel berdistribusi normal

Uji normalitas (Kolmogorov-Smirnova/ Shapiro-Wilk) untuk kedua kelompok tidak nyata. Uji Kolmogorov-Smirnov untuk kelompok Kontrol = p > 0.2, dan Vitamin A =p > 0.2. Hal ini menunjukkan bahwa kedua sampel tersebut berdistribsi normal.

Uji kehomogenan ragam:

Uji Levene digunakan untuk menguji kehomogenan ragam diantara kedua populasi (kelompok).

  • H0 = ragam homogen.
  • HA = tidak semua ragam sama.

Kesimpulan Uji Levene:

  • H0 ditolak yang berarti Uji Levene signifikan (biasanya p < 0.10) = ragam tidak sama (σ1 ≠ σ2)
  • H0 diterima yang berarti Uji Levene tidak signifikan (biasanya p > 0.10) = ragam homogen (σ1 = σ2)

 

Perhatikan kembali hasil perhitungan dengan menggunakan software SPSS di atas. Terdapat dua asumsi varians pada output Independent Samples Test, yaitu Equal variance assumsed, dan not assumses. Hasil Uji Levene menunjukkan bahwa kedua populasi tersebut mempunyai ragam yang homogen (p = 0.258 > 0.10), sehingga uji t yang digunakan adalah uji-t dengan asumsi ragam homogen (Equal variance assumed). Hal ini menunjukkan bahwa kedua sample sapi berasal dari populasi yang sama.

Kesimpulan:

Hipotesis:

  1. H0: μ1 = μ2
  2. H1: μ1 ≠ μ2

Metode Klasik

thitung = thitungung = T-Value = -2.724

tkritis = ttabel = t(0.05,9) = 2.056 (diperoleh dari nilai tabel t-student)

Karena |thitung| > |tkritis| = 2.724 > 2.056 maka H0 ditolak!

Metode Modern:

Uji dengan metode modern menggunakan nilai p-value dalam menentukan signifikan atau tidaknya suatu uji statistik.

Apabila: P-Value < Taraf Nyata maka uji nyata atau H0 ditolak

Apabila: P-Value > Taraf Nyata maka uji tidak nyata atau H0 diterima

Karena nilai signifikasinya (p-value atau Sig. = 0.011) < 0.05, maka H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok sapi yang diberi vitamin A dan kelompok kontrol.

Pada output Tabel di sertakan juga nilai selang kepercayaannya.

P(-84,72 < μ1 - μ2 < -11.85) = 95%,

Artinya: 95% kita yakin bahwa perbedaan rata-rata keduanya terletak pada kisaran antara -84,72 dan -11.85.